Wednesday, July 27, 2011

Kasih Tidak Pernah Gagal..Kasih Sejati datang dari Dia

                                                                                                              THAT'S REAL LOVE
                                                                                                                www.godtube.com



Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 


Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.


Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.


Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.


Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. 


Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.


Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.


Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.


Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Monday, July 11, 2011

KEDATANGAN KEMBALI TUHAN, KEBANGKITAN ORANG MATI, PENGHAKIMAN DAN KEHIDUPAN YANG KEKAL


Kedatangan Yesus untuk kedua kali dan kebangkitan dari kematian adalah sesuatu yang diharapkan bahkan diimani oleh orang Kristen. Alkitab mungkin tidak menceritakan kepada kita apa yang ingin kita ketahui tentang kedatangan Yesus kembali, tetapi ada beberapa hal yang kita bisa yakini.

Beberapa orang percaya akan ada lebih dari satu penghakiman, sementara yang lainnya berpikir bahwa akan ada satu kali. Tetapi, semuanya percaya bahwa akan ada penghakiman. Dalam Perjanjian Baru terdapat firman yang jelas seperti ini. "Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." Kisah Para Rasul 17:31. Dia sudah membebaskan kita. Manusia dapat memilih untuk menerima atau menolak Allah. Oleh sebab itu, kita bertanggung jawab akan hidup kita kepada-Nya.

Setelah kebangkitan manusia, yang kemudian diikuti dengan adanya penghakiman, hanya akan ada satu tempat tinggal yang kekal, surga atau neraka. Setiap manusia akan menjalani kekekalan dalam surga atau neraka. Oleh sebab itu, marilah kita lihat apa yang Firman Allah ajarkan tentang kedua tempat itu.

1. KEPASTIAN KEDATANGAN-NYA KEMBALI
Tidak ada kebenaran yang lebih jelas dinyatakan dalam firman Tuhan selain daripada ayat di bawah ini. Ketika murid-murid sedang berdiri di Bukit Zaitun, sambil memandang ke langit pada pengangkatan Tuhan, Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: 'Hai orang-orang Galilea mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga." Kisah Para Rasul 1:10-11. Beberapa ayat lain yang akan membantu kita untuk mengerti hal ini. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; 1Tesalonika 4:16. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Yohanes 14:28. Bacalah Matius 24.

2. BAGAIMANA DIA AKAN DATANG KEMBALI?
Kedatangan-Nya akan bersifat pribadi dan dapat dilihat. Dia akan datang kembali dengan cara yang pribadi sama seperti waktu Dia terangkat. Selain dari itu, kedatangannya akan bisa dilihat oleh semua orang. "Lihat, Ia datang dengan awan-awan, dan setiap mata akan melihat Dia." Wahyu 1:7. Kedatangan-Nya akan lebih dari sekedar suatu hadirat rohani.

Kedatangan-Nya akan bersifat tiba-tiba dan tak disangka-sangka. Ini adalah suatu gambaran yang diberikan sendiri oleh Tuhan Yesus tentang kedatangan-Nya. Kedatangan-Nya akan cepat seperti kilat: "Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia." Matius 24:27. Orang-orang di dunia tidak akan menyangka akan hal itu. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap 2Petrus 3:10.

Kedatangan-Nya akan berada dalam kemuliaan yang agung. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya." Matius 25:31. "Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekayaan dan kemuliaan-Nya." Markus 13:26.

3. WAKTU KEDATANGAN-NYA
Banyaknya kebingungan tentang Kedatangan yang Kedua dari Kristus muncul karena manusia berusaha untuk menetapkan waktu kedatangan-Nya. Tidak pernah ada suatu masa sejak pengangkatan-Nya dimana orang-orang tidak mengharapkan kedatangan-Nya pada masa generasi mereka atau dengan kata lain semua orang pasti mengharapkan kedatangan Tuhan pada masa generasi mereka; hal ini termasuk juga pada masa rasul Paulus.

Hanya Bapa yang tahu waktu kedatangan Yesus dari surga. "Tetapi tentang hari atau saat itu, tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja." Markus 13:32. Tidak perlu kita berusaha mencari tahu rahasia-rahasia yang sudah diputuskan Allah untuk tidak diberitahukan kepada kita. Sikap kita hanyalah mengharapkan dan berjaga-jaga menyambut kedatangan-Nya. "Karena itu berjaga- jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang." Matius 24:42.

4. KEDATANGAN KRISTUS DAN KITA (MANUSIA)
Kedatangan-Nya dan orang-orang yang tidak diselamatkan. "Dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam surga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya."2Tesalonika 1:7-9.

Kedatangan-Nya dan orang-orang yang diselamatkan. "Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum" Yohanes 5:28-29. "Sesudah itu kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa, demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan." 1Tesalonika 4:17.

5. KEBANGKITAN ORANG MATI
Orang benar dan orang fasik keduanya akan dibangkitkan dari kematian. Hal ini di ajarkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam Daniel 12:2, kita menjumpai pernyataan: "Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal." Paulus mengatakan: "aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar." Kisah Para Rasul 24:15.

6. KEBANGKITAN YESUS
Fakta tentang kebangkitan Yesus adalah sebagai berikut. Tak dapat disangkal lagi bahwa Yesus benar-benar mati di kayu salib. Dia disalibkan di muka umum, di hadapan orang banyak yang berkumpul untuk menyaksikan. Musuh-musuhnya yakin bahwa Dia sudah mati. Para prajurit yang sudah terlatih untuk membunuh, memeriksa untuk mengetahui apakah Dia mati. Sebatang tombak ditusukkan ke pinggang-Nya untuk meyakinkan bahwa Ia meninggal. Darah dan air mengalir keluar. Demikian juga kebangkitan-Nya adalah sesuatu yang pasti terjadi. "Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup." Kisah Para Rasul 1:3. Baca juga 1Korintus 15:3-8. Pengharapan kebangkitan kita adalah kenyataan akan kebangkitan Yesus dan janji-Nya kepada kita; "Tinggal sesaat lagi, dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup." Yohanes 14:19.

Bentuk kebangkitan Kristus. Kita tidak mengetahui banyak hal tentang bentuk tubuh Yesus setelah dibangkitkan. Namun beberapa hal sudah dinyatakan dalam Alkitab dan kita akan merenungkan hal-hal tersebut:
Tubuh Yesus dikuburkan di dalam kuburan yang kemudian dibangkitkan. "Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya." Matius 28:6.
Tubuh yang sudah dibangkitkan tersebut adalah benar-benar tubuh manusia. Lukas 24:39.
Tubuh yang sudah dibangkitkan berbeda dengan tubuh kita secara dunia. "Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka." Lukas 24:31.
Tubuh Yesus yang sudah dibangkitkan diangkat ke surga. "... terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka." Kisah Para Rasul 1:9.

7. TUBUH YANG SUDAH DIBANGKITKAN
Tubuh yang sudah dibangkitkan akan sama seperti tubuh yang mati secara nyata. Tubuh Yesus keluar dari kubur. Dia menunjukkan dirinya pada murid-murid-Nya bahwa Ia hidup dan menunjukkan kepada mereka bekas paku di tangan-Nya. Mungkin kita juga akan kelihatan seperti diri kita sendiri nantinya saat dibangkitkan supaya dapat mengenali satu dengan yang lain.

Tubuh yang sudah dibangkitkan juga berbeda dengan tubuh yang sudah mati. "Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa 1Korintus 15:50. Tubuh yang sudah dibangkitkan akan tidak dapat binasa, berkuasa, mulia dan bersifat rohani. Itu akan seperti tubuh Kristus yang sudah dimuliakan.

8. MENGAPA ADA PENGHAKIMAN?
Alasan mengapa diadakan penghakiman adalah karena manusia bertanggung jawab kepada Allah sebagai pencipta dunia dan manusia. Manusia bertanggung jawab kepada Allah. Allah menciptakan dan memelihara manusia dengan keberadaan yang baik dan memberikan kepadanya segala sesuatu yang dimilikinya dalam hidup. Manusia hidup dalam dunia milik Allah. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah dikatakan oleh para pujangga-pujanggamu: "Sebab kita ini dari keturunan Allah juga" Kisah Para Rasul 17:28. Dia sudah membebaskan kita. Manusia dapat memilih untuk menolak Allah. Oleh sebab itu, kita bertanggung jawab akan hidup kita kepada-Nya.

Karunia berupa anugerah Allah untuk manusia yang berdosa tidak membuat manusia menjadi tidak bertanggung jawab kepada Allah. Justru hal ini memperbesar tanggung jawabnya. Karena Allah sudah memberikan kepada manusia dengan kasih karunia, maka cara setiap manusia dalam menerima atau menolak anugerah-Nya akan dipertanggungjawabkan dalam penghakiman. "Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Yesus Kristus." Roma 2:16.

9. KEPASTIAN PENGHAKIMAN
Firman Allah mengatakan kepada kita bahwa akan datang suatu hari dimana Allah akan menghakimi semua orang. "Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." Kisah Para Rasul 17:31

10. SIAPA YANG AKAN MENJADI HAKIM?
Alkitab menyatakan bahwa Yesus Kristus yang akan menjadi hakim. Hal ini jelas dalam ayat yang tersebut di atas, Kisah Para Rasul 17:31.
Seseorang yang telah menjadi Juruselamat, adalah orang yang dihadapan-Nya manusia harus berdiri untuk dihakimi. Dulu Yesus Kristus berdiri di hadapan Pilatus. Suatu hari, Pilatus pasti berdiri di hadapan Yesus Kristus.

11. TUJUAN PENGHAKIMAN
Apakah tujuan penghakiman? Kita dapat mengatakannya sebagai berikut:
  1. Tujuannya adalah untuk membuktikan kenyataan tentang kebenaran Allah. Untuk menunjukkan bahwa Dia menggenapi segala Firman-Nya. Selain itu, Dia akan memberi upah kepada orang-orang percaya sesuai dengan kesetiaan mereka. Penghakiman juga akan membuktikan bahwa Dia akan menghukum orang-orang jahat dan yang tidak percaya.
  2. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana sesungguhnya keadaan setiap manusia. Hal ini akan membuktikan semua firman dan perbuatan Allah seperti yang tertulis dalam Alkitab. Penghakiman akan menunjukkan bagaimana manusia berbuat kepada orang lain. Dengan kata lain, penghakiman akan menunjukkan perbuatan yang sudah dilakukannya dalam hidup orang lain.
  3. Tujuan dari penghakiman adalah untuk menunjukkan kepada setiap manusia suatu "nasib" yang sesuai dengan cara dia hidup di dunia. Hal ini tidak berarti bahwa seorang manusia harus menunggu sampai saat penghakiman terakhir untuk mengetahui apakah dia diselamatkan atau tidak. Hal ini juga tidak berarti bahwa seorang manusia harus menunggu penghakiman terakhir supaya dia dapat menikmati hasil dari kehidupannya yang baik atau yang jahat. Ini berarti bahwa dalam penghakiman terakhir manusia dapat mendapatkan hak milik yang penuh akan upah selama hidupnya di dunia.
12. PENGHUKUMAN PADA SAAT PENGHAKIMAN
Manusia berada dalam penghukuman Allah karena dosanya. Dia tetap tinggal dalam penghukuman karena menolak Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhannya. Ketika manusia menolak kasih dan anugerah Allah dalam Yesus Kristus, maka tidak ada lagi pertolongan baginya. Mereka yang hidup dan mati dengan menolak Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka akan dihukum pada saat penghakiman. "Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum, barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat." Yohanes 3:18-19. "Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu." Wahyu 20:15.

13. SIAPA YANG AKAN DISELAMATKAN DALAM PENGHAKIMAN?
Tak seorang pun yang akan diselamatkan karena kebenaran atau kehidupannya yang baik namun karena dia sudah bertobat, menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan berdiri di hadapan Allah dalam kebenaran yang sudah diberikan Yesus Kristus dengan kematian-Nya. "Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum." Yohanes 3:18.
"Dan yang tidak mengenal dosa, telah dibuatnya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." 2Korintus 5:21.

14. SURGA
Surga berarti berada selama-lamanya dalam hadirat Allah. Tidak akan ada lagi pemisahan dengan Allah. Setiap orang Kristen akan sampai pada kehidupannya yang terakhir sebagai seorang anggota dari orang-orang yang telah ditebus, dan Kristus sebagai kepalanya. Kita akan mengalami berkat dari penebusan di surga.

Di manakah letak surga? Surga bukanlah semata-mata sebuah tempat, melainkan suatu keadaan dimana setiap orang Kristen akan berada setelah meninggal. Surga adalah merupakan kebebasan dari dosa dan persekutuan yang penuh dengan Allah. "Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru dimana terdapat kebenaran" 2Petrus 3:13. Surga adalah sebuah tempat juga merupakan suatu keberadaan. Apakah surga akan berada di atas bumi? Tak seorang pun yang tahu.

Surga akan merupakan kebebasan total dari dosa. Surga adalah suatu keberadaan seperti Kristus. "Kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya" 1Yohanes 3:2b.

Surga akan merupakan suatu kehidupan persekutuan dengan Allah. Persekutuan orang Kristen dengan Allah adalah sukacita yang utama dalam kehidupan di surga. Kehidupan ini akan membawa sukacita, pengharapan dan kuasa. Ini adalah persekutuan yang lebih penuh dengan Allah yang diinginkan setiap orang Kristen dalam kehidupan selanjutnya. Paulus berkata bahwa jauh lebih baik untuk meninggal dan bersama-sama dengan Tuhan. Bacalah Filipi 1:23. Penjelasan ini adalah diberikan bagi mereka yang memiliki pengharapan yang besar akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua yang kita jumpai dalam Perjanjian Baru.

Surga akan merupakan suatu tempat yang bebas dari penderitaan dunia, seperti kesengsaraan, sakit, dan kematian. "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu" Wahyu 21:4. "Kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, duka dan keluh akan menjauh" Yesaya 51:11b. Akan ada kemenangan yang total atas segala bentuk kejahatan dan penderitaan.

Surga akan merupakan pelayanan yang terus menerus kepada Allah. Surga bukanlah sebuah tempat untuk seorang manusia yang malas. Ini merupakan tempat kehidupan yang berkelimpahan, dan kehidupan merupakan aktivitas. Makhluk ciptaan akan melayani pencipta mereka.

Terlebih lagi, surga akan merupakan tempat pertumbuhan yang terus menerus. Paulus menunjukkan bahwa iman, pengharapan dan kasih tak terpisahkan dari kehidupan orang Kristen 1Korintus 13:13.

15. NERAKA
Neraka adalah suatu tempat yang nyata. Beberapa orang menyangkal akan keberadaan dari suatu tempat penderitaan yang kekal yang disebut neraka. Manusia dapat juga menyangkal keberadaan matahari, tetapi matahari itu sendiri masih ada. Alkitab mengajarkan bahwa neraka adalah suatu tempat yang nyata dan Yesus mati supaya kita tidak perlu menderita di sana. Bacalah dengan seksama Lukas 16:19-31. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya. 2Tesalonika 1:9 sekarang.

Neraka adalah sebuah tempat di mana tidak ada jalan keluar sama sekali. Allah sudah menawarkan anugerah secara cuma-cuma dalam Yesus Kristus untuk semua orang. Tetapi, ketika seseorang hidup dan mati dengan menolak anugerah Allah, maka tidak akan ada lagi pengharapan baginya. Tidak ada kesempatan kedua untuk lepas dari neraka. "Selain daripada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang." Lukas 16:26.

Neraka adalah suatu tempat bagi mereka yang menolak anugerah Allah dalam Yesus Kristus. Allah tidak menginginkan siapapun juga masuk neraka. "Karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat" 2Petrus 3:9b.

Karena kasih-Nya kepada kita, Allah membuat jalan keselamatan dengan mengutus Yesus untuk mati demi kita. Kalau seseorang menyenangi jalan-jalannya yang berdosa sehingga dia menolak untuk bertobat dan percaya kepada Yesus, maka dia harus menerima upah dari dosanya sendiri. "Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat" Yohanes 3:18-19. "Di dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya" Yohanes 1:4-5.


Nota: Saya menmukan penjelasan yang sangat baik disediakan oleh  Liputan Seputar Dunia Kristen & Iman Yesus Kristus ( May 31, 2011) mengenai  Kedatangan Kembali Tuhan, Kebangkitan Orang Mati, Penghakiman Dan Kehidupan Yang Kekal (Dasar Pengajaran Alkitab - 6)


(Kategori: Teologia Sistematika) Sumber: http://www.pesta.org/dpa_pel06

Saturday, July 9, 2011

Mengendali Stres/Tekanan Cara Alkitab

Stres...........

Setiap orang berhak untuk menjalani kehidupan yang bahagia dan ia merupakan pilihan. Setiap orang pernah mengalami stress dalam hidupnya. Tindakbalas kita terhadap stres akan menentukan apakah kita akan kita dilumpuhkan oleh stress atau kita yang melumpuhkan stress tersebut.

Apa itu stres?
Stres adalah tekanan yang diwujudkan oleh masalah yang selalu mengejar-ngejar. Misalnya :


Kita tertekan…karena..
ü                 -masalah ekonomi seperti hutang yang belum dibayar,
        -kos persekolahan anak-anak,
        -kos bahan keperluan asas naik
        -penyakit yang tidak sembuh-sembuh,
        -belum ada pekerjaan atau persekitaran kerja yang tidak baik, gaji  
         rendah, tuntutan dll,
        -anak-anak yang sulit diatur
        -pasangan yang curang dll.
        -dan pasti banyak lagi…(tdk sempat disebut) 


Akibat stres yang tidak dapat diatasi akan menimbulkan emosi negatif yang merusak kualiti hidup seperti frustasi, depresi, putus asa, pesimis, mudah benci dengan orang lain, bahkan kadang-kadang wujud keinginan untuk bunuh diri. Stres yang terkumpul dalam jangka waktu yang lama akan terungkap melalui perbuatan yang merusakkan baik diri sendiri maupun orang lain.

1. Mengapa kita tidak dapat mengatasi stres?

Secara holistik stres bertukar menjadi tekanan kerana akibat ketidakseimbangan dalam menjalankan hidup baik secara biologis, psikologis, dan spiritual.

Secara rohani atau spiritual kita gagal mengatasi stres kerana kurang percaya atau iman kepada Allah Yang Maha Kuasa yang mampu menolong dan memelihara kita. Minda kita tidak terfokus kepada Tuhan.
Kita harus menemukan rancangan Tuhan ketika pencobaan dizinkan datang dan menekan kita khasnya apabila masalah itu berlaku dalam jangka masa yang lama.

2. Bagaimana kita mengatasi stress menurut ajaran Alkitab? Kita perlu sedar bahawa mencegah lebih baik daripada merawat.

1. Kita Berdoa (Baca: Filipi 4:6-7; Mazmur 62 : 9b)

Dalam doa kepada Tuhan, terjadi komunikasi dua arah antara manusia dan Pencipta, ada saluran untuk melepaskan kebimbangan, cemas, frustasi ketakutan. Semua emosi negatif akibat stres yang berat boleh dibebaskan kepada Allah, Penasihat Yang Ajaib, The Wonderful Counselor.

Beritahu Tuhan segala emosi negatif yang ada akibat konflik dalam hidup.

Curahkan isi hati yang berbeban berat kepada Allah seperti pemazmur dalam Mazmur 62: 9b. “Curahkanlah isi hati mu kepada Allah…..
Banyak orang yang mengalami stres sebab tidak diungkapkan, tidak dilepaskan sehingga terkumpul dan akan meledak bila-bila waktu.

2. Kita merenung dan memahami firman Tuhan (Matus 11: 28-30; Yohanes 14: 27)

Kita menghayati Firman Tuhan dengan cara membaca, merenungkan, menjadikannya berguna untuk kita, bertindakbalas dengan apa yang kita renung, dan menggunakan ayat-ayat dalam Alkitab yang memberikan kekuatan, pengharapan, penghiburan, dan kesemubuhan batiniah.

Menghayati firman Tuhan adalah terapi pelepas stres yang sangat luar biasa. Renung ayat-ayat Firman Tuhan sampai ia menjadi pengalaman peribadi dan  bukan sekedar dalam fikiran.

Dalam Matius 11: 28-30, Yesus berkata “Marilah semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu….
Yesus berkata juga, “jangan gelisah hatimu.. (Yoh 14:27)
Jiwa yang letih lesu, beban berat, hati yang gelisah adalah tanda-tanda stres yang akan mengakibatkan tekanan jika tidak diatasi dengan bijak..

3. Kita memuji dan menyembah Tuhan ( Kis 16 : 25-26)

Ketika kita sedang mengalami stress yang berat minda kita terfokus pada masalah dan kesannya yang buruk, tetapi ketika kita menghadapinya dengan pujian dan penyembahan kepada Tuhan, hati kita akan bersyukur dengan semua yang baik yang Tuhan lakukan. Hati dan jiwanya akan terfokus kepada Tuhan Yesus bukan kepada masalahnya.

Paulus dan Silas mengalaminya ketika mereka dipenjarakan di kota Filipi. Waktu mereka memuji dan menyembah Tuhan tiba-tiba terjadi kuasa luar biasa, pintu penjara terbuka, rantai-rantai yang membelenggu terlepas.

Memang ada kuasa dalam pujian kepada Allah. Bersyukur adalah emosi yang paling sihat yang boleh kita pilih ketika sedang dalam tekanan
oleh kerana panik , hilang harapan, atau bersungut-sungut.

Kita bukan kalis stress malah ia adalah sebahagian dari kehidupan, tapi Tuhan tidak mahu kita, orang percaya dikalahkan oleh stress atau tekanan –tekanan dari masalah-masalah yang selalu ada dalam hidup ini.

Alkitab memberikan penyelasaian terbaik untuk mengatasi stres dalam hidup iaitu dengan melakukan 3 dasar disiplin rohani dan dilakukan bukan hanya dalam keadaan darurat tapi menjadi gaya hidup kita sebagi orang beriman: Berdoa, Menghayati atau meditasi Firman Tuhan, dan Memuji dan Menyembah Tuhan.

Cara kita bertindakbalas terhadap stres akan menentukan apakah kita akan menjadi orang yang lebih baik, lebih bahagia atau lebih buruk dan lebih sedih. Banyak orang yang bersedia membantu untuk meringankan beban kita. Jangan tanggung sendirian. Jangan segan mendapatkan pertolongan Datang kepada Yesus dan juga kepada orang yang prihatin dengan kita.

Kita mesti sedar bahawa kebahagian adalah pilihan, soal sikap bukan isu keadaan.  ( Ditulis ulang dengan menggunakan terjemahan dinamik berdasarkan artikel asli tulisan Rick Warren “Stress Management’) “Sukses dalam tekanan bersama Yesus”

Monday, July 4, 2011

Ucapan Sulung YB Baru Bian

TUESDAY, JUNE 28


Maiden Speech YB Baru Bian


MAIDEN SPEECH OF
YB BARU BIAN N. 70 BA’KELALAN


DATO’ SRI SPEAKER

Terima kasih Tuan Speaker kerana member peluang untuk saya berdebat, member kesokongan dengan Usul berkenaan dengan Ucapan Tuan Yang Terutama Yang Di-Pertua Negeri Sarawak pada 21.6.2011.
I record my sincere thanks to the voters of N70 Ba’Kelalan for giving the opportunity and privilege to represent them in this august house. I promise to do my best by the grace of God. I will not only speak up for and on behalf of the constituents of Ba’Kelalan but other Sarawakians as well that need their voices heard in this Dewan.

At this juncture allow me to begin my main maiden speech in this august House by recollecting the words of a historic leader of this land; prophetic words spoken in the forerunner of this very House ninety-six years ago. The second Rajah of Sarawak, Charles Brooke, in 1915, delivered his Farewell Address to the members of the Council Negri shortly before he retired.

Rajah Charles Brooke said, and I quote:
“I beg that you will listen to what I have to say, that you will recollect my words, and endeavour to call them to mind when I am no longer with you. I will make known of what is in my mind to my successor, but I can only be responsible during this my lifetime.

I have lived in this country now for sixty years, and for the greater part of that time as Rajah. I know that I feel as you do in every way regarding the present and future for the existence and welfare of the inhabitants. I think after so long a period you will allow me to open my mouth and give my opinion truthfully.

Has it ever occurred to you that after my time out here others may appear with soft and smiling countenances to deprive you of what is solemnly your right, and that is the very land on which you live?


This land is your inheritance (pusaka) on which your flesh and blood (daging darah) exists, the source of your income, the food even of your mouths.
If this is once lost to you, no amount of money could recover it. That is why the cultivation of your own land by yourselves or by those that live in the country is important to you now.

Cultivation by strangers, by those who might carry the value of their products out of the country to enrich their shareholders, such products should be realised by your own industries and for your own benefits.

Unless you follow this advice you will lose your birth right, which will be taken from you by strangers and speculators who will in their turn become masters and owners, whilst you yourselves, you people of the soil, will be thrown aside, and become nothing but coolies and outcasts of the island.”

DATO’ SRI SPEAKER
  • Developments
In the light of this prophetic warning of Charles Brooke, the question is,whether the so called developments carried out in our State like logging activities oil palm plantations and dam constructions and the industries within the SCORE area would largely benefit the peoples of Sarawak? Will they lose their birth right and be thrown aside, and become nothing but coolies and outcasts from their own land? The questions must be in the forefront of our mind when dealing with developments.


This is because inevitably developments affect one of the most important assets of any individual, land, especially Native Customary Land. Today we hear that 12 more dams are to be constructed in Sarawak notwithstanding that the Bakun dam alone could sufficiently supply power to the whole State of Sarawak. Therefore many are of the opinion that there is no basis or logic to have 12 more dams to be built throughout Sarawak.


I agree that developments in every sense of the word, must go on in the State, but it must never be at the expense of the poor, needy and weak amongst us. I urge and propose to the Government when such big projects like dams are proposed to be carried out, a proper EIA Reports must be made and the recommendations therein must be complied with and second, people whose lives are affected by such projects must not only be compensated and resettled elsewhere but must be given certain equity shares in the project for the life of the project for the benefit of the generations to come. 


This is because the generations to come have rights over such area affected as well. After the project is no more viable the land be rehabilitated and reverted back to the people. Batang Ai and Bakun should give us sufficient lessons to ensure that the Government of the day is not accused of bulldozing and disregarding the rights and future of the local populace affected by such projects.

DATO’ SRI SPEAKER
  • Identity Problem on Bumiputra Status
The Natives of Sarawak are not only faced with the dilemma over their rights over their land but even their identities are at times denied. The status of many of our children is now in question. The issue I am referring to now is that of “native status” or “bumiputera status” for the offspring of mixed marriages (natives and non-natives), which is in a vague and ambiguous state in Sarawak.

In West Malaysia, there is an option to register children of mixed marriages as either bumiputera or non-bumiputera. It seems that our brothers and sisters in West Malaysia have it better than us here in East Malaysia. In Sarawak, according to the law, unless both your parents are native, you are not native or bumiputera. Yet it seems that in practice for some people, this is not so. 


If for administrative purposes children of mixed marriages in Sarawak are considered bumiputera, then it begs the question: why is it that in the Marina Udau’s Case, the girl that was initially denied entry tertiary education was not recognised as bumiputera? When children of mixed marriages are not recognised as bumiputera, they are denied the privileges that come with the status. It is not good enough to just have administrative orders or a cabinet decision as in Marina’s case to recognise children of mixed marriages as bumiputera and native. 


It is high time that the State Government clarify this issue once and for all for the benefit of all the off-springs of mixed marriages in Sarawak by amending the definition of“Natives” in the Federal and State Constitution and the Interpretation Ordinance to include any children of a mixed marriage. The practice that I am aware of now in Sarawak is that if the father is a native the children are deemed a native/bumiputra but not vice versa. But there is no law that I know off, that sanctions this practice. We can even take a leaf from Sabah where in such a case an additional Certificate from a Native Community Leader can be obtained in support of such a case.
In a similar vein, I would like to draw the attention of this august house to a peculiar but crucial matter. “Natives” of Sarawak is defined by Art 161A (7) of the Federal Constitution and surprisingly, the Berawans and the Sabanswho live in the northern region of Sarawak are not classified in the list. Yet anthropologists and ethnologists will tell you that the Berawans are arguably the first ethnic group to migrate into the northern region of Sarawak many centuries ago. Dato Sri Speaker I urge the SAG to look into this matter and take immediate steps to amend the State and Federal Constitutions and other relevant laws to include the Berawans and Sabans in the list.

DATO’ SRI SPEAKER
  • Prioritising Medical Services
Another issue I now raise is that of prioritising medical services in the State. Indeed it is the responsibility of the Federal Government to build hospitals and provide adequate medical facilities in the State. However, the State Government, I come to understand has a very important role to play in terms of providing the suitable land for the building of such Medical facilities as land is under the purview of the State’s Government. 


It is a public knowledge that Sarawak needs more hospitals and clinics built especially in the semi-rural and rural areas. Our Medical services and facilities are in a very poor and deplorable state yet we make it difficult for the Federal Government to build hospitals. The proposed construction of the new Lawas Hospital for example had been delayed because of issue on availability of land. From the information that I have, this is the case too for the proposed new hospital to be built in Petrajaya. 


While the State Government and the Federal Government play tug-of-war over land for these hospitals, the ordinary people suffer. Some may even die.
Dato Sri Speaker, I am informed and glad that the Flying Doctor services has resumed again after a lull due to a tussle in contract issue. This is important in the meantime even how infrequent it may be, to alleviate the medical services in the rural areas. I know coming from the rural environment, you’d be surprised a person can claimed to be healed just having been examined by a doctor with his statscope.


DATO’ SRI SPEAKER

  • Educational Facilities in Rural Schools
Allow me to raise the issue of our children’s education. How much have we done to assist needy rural students who should be given special consideration? Granted, rural students may not be the best or attain top marks, but still they should be given special consideration in light of their poverty and their circumstances. 


I came from this environment, and when I was given the opportunity to further my studies in Melbourne, Australia, I went on my own in spite of the fact that I was from a poor family. I took a loan. I was not given any scholarship or assistant from the Government. Today many are in my situation that need Government’s assistants. I urge the Yayasan Sarawak to consider this issue immediately. Not to only support the top scorer but even the mediocre must be assisted taking into that some of us a late starter in life.


Secondly, I wish to bring the issue that facilities in the rural schools are either in bad shape or totally lacking. Given proper facilities, students from rural schools can perform just as good if not better as students in urban schools. I come to know about this truth from SRK Ba’ Kelalan’s performance after having been awarded and granted special grants by the Government, school facilities were upgraded resulting in excellent performance topping many urban schools in the Division.


I understand that education comes under the purview of the Federal Government but it is shameful if we such a rich State does not offer to assist to uplift the standard of facilities in the rural schools. I would think that this is the real kind of development we want for our children.

DATO’ SRI SPEAKER
  • Native Land Commission
In view of the many problems raised and faced by many natives in Sarawak over their NCR lands which I don't need to elaborate, I propose to the Government to set up a Native Land Commission as in the Philippines, comprised of credible people from the public and private sector to ensureindependence and neutrality giving powers to investigate, recognise their rights and issue titles. Thus will I believe assist the Government and natives in resolving this issue of NCR over lands.
  • Religious Freedom
Finally, Dato’ Sri, I believe that Sarawak is one of the best States in Malaysia in terms of maintaining racial harmony and upholding religious rights and freedom. We owe it to the wisdom and the understanding of our forefathers and those after them who had been very sensitive and conscious of the fact that Sarawak is a land of many faiths and beliefs and that such right and freedom would be guaranteed when we formed Malaysia. To this day Sarawak retained her status as a secular State. 

However, the recent development on the banning of the importation of the Alkitab into Sarawak is very disturbing. More alarming is that a sacred book is deemed a material that threatens the security of the Federation under the provisions of the Internal Security Act (ISA). It is a sad incident for religious freedom and for pious believing Sarawakians. 


It portrays a Government which is intolerant and misguided on religious freedom. I am aware of course that such action was done by a Federal Department or Agency but the State Government must ensure that such action should not be repeated in the future by any agencies or individuals because the State should ensure that none of the terms under the Malaysia Agreement is breached. I applaud the stance taken by some of the BN leaders on this issue.

I conclude Dato Sri Seaker with a prayer for Sarawak the prayer of one of the prophets of old, called Amos who lived at that time under very challenging political environment, he said, “But let justice roll on like a river, righteousness like a never-failing stream.” Amos 5:24.

I urge all of us irrespective of our political belief and inclination to ensure justice and righteousness roll and flow like the mighty Rejang River from this Dewan to the whole State of Sarawak.

MAY GOD BLESS SARAWAK

Friday, July 1, 2011

Mencabar Minda..Membakar Semangat...Meluruskan Halatuju

Ucapan paling pendek ...telah mengubah sejarah..


1. Sir Winston Churchill
Di hadapan semua graduan dan ibu bapa mereka..Winston Churchill menyampaikan pidato ini..
“To you who are going out into the worked today, I have three important things to say.”
..............................the audience members leaned forward in their seats.
“Never give up!” he said. “Never give up! Never give up!” Winston Churchill sat down.
Sebagai Perdana Menteri British merangkap Menteri Pertahanan, dia menyampaikan pidato ini ketika  perang dunia ke-2 sudah di ambang pintu. Ucapannya ini menaikkan semangat juang rakyat dan askar-askar British; katanya:  "I have nothing to offer but blood, toil, tears, and sweat". 
... we shall fight in France, we shall fight on the seas and oceans, we shall fight with growing confidence and growing strength in the air, we shall defend our island, whatever the cost may be, we shall fight on the beaches, we shall fight on the landing grounds, we shall fight in the fields and in the streets, we shall fight in the hills; we shall never surrender.
2. Bryan Dyson- mantan CEO Coca Cola

"Imagine life is a game in which you are juggling some  five balls in the air.They are Work, Family, Health, Friends and Sipirit and you're keeping all of these in the air.

You will soon understand that the Works is  a rubber ball. If you drop it it bounce back. But the other four balls, Family, Health, Friends and Spirit, are made from glass. If you drop one of these; they will be irrevocably  scuffed, marked, nicked, damaged or even shattered. They will never be the same. You must understand that and strive for it."

Suggestion: Berkerjalah dengan efesien semasa waktu pejabat dan pulang pada masa yang tepat. Berilah waktu yang cukup kepada familimu dan kawan-kawanmu. Gunakanlah waktu rehat dengan baik.

                  Nilai hanya ada nilai apabila nilai itu dihargai.
               (Value has a Value only if its value is valued)